Tokoh di Era Soeharto hingga SBY Profil Jusman Syafii Djamal Eks Komut KAI yang Diganti Said Aqil

Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, resmi menjabat Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggantikan Jusman Syafii Djamal. Mantan menteri ini pernah mendapat penghargaan di era Presiden ke 2 RI, Soeharto. Jusman Syafii Djamal kerap kali menduduki jabatan penting sebagai pemikir dan tokoh andalan di era BJ Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lalu siapa sebenarnya sosok profil Jusman Syafii Djamal? Jusman Syafii Djamal lahir di Kota Langsa, Aceh, 28 Juli 1954. Mengutip dari Wikipedia.org , Jusman menamatkan sekolah dasar dan SMP di Kota Langsa.

Lalu meneruskan pendidikan ke SMA Negeri 1 Medan. Selanjutnya, Jusman melanjutkan kuliah di jurusan Teknik Mesin pada subjurusan Teknik Penerbangan/Aeronautika di Institut Teknologi Bandung (ITB) (1977 1981). Selama menjadi mahasiswa teknik penerbangan ITB, ia memiliki pengalaman sebagai junior flight test engineer dari pesawat LT200, sebuah pesawat kecil berkapasitas 4 penumpang yang merupakan hasil karya PT Nurtanio generasi pertama, dengan Test Pilot Kolonel Sukandar dan Mayor Tamawi di bawah komando Kolonel Sumarlan dari TNI AU.

Data dari , Jamal mendapat kesempatan mengembangkan kariernya atas peran Prof. Oetarjo Diran dan Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie. 1982 Jusman menjadi junior aerodynamist bagian komputasional untuk menghitung distribusi gaya aerodinamika pesawat CN 235 dalam berbagai posisi terbang, di Getafe Madrid Spain. Kemudian bekerja dalam program uji terowongan angin di NLR Noordoostfolder Belanda.

Kemudian perancangan awal Pesawat Terbang generasi baru PropFan di MBB Hamburg Jerman bersama Dr. Klug. Menjadi bagian configuraton development tim feasibility study pesawat Advanced Technology Regional Aircraft, kerja sama IPTN Fokker Boeing untuk mengkaji probabilitas pengembangan pesawat jet generasi baru pengganti DC 9 dan Fokker 28. Pengalaman penugasan dari computational aerodynamics, windtunnel testing dan flight testing selama tujuh tahun yang membikin beliau menyertai semua jenjang kemahiran dalam satu ilmu dalam satu siklus yang utuh untuk diangkatkan menjadi Professional Aerodynamicist.

1989 1995 diangkat Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie menjadi Chief Project Engineer Pesawat N250 advanced turboprop, berteknologi fly by wire untuk 50 70 penumpang. Pesawat ini adalah karya putra putri Indonesia dengan Chief Designer Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie, yang melaksanakan penerbangan perdananya pada tanggal 10 Agustus 1995 menjadi persembahan tahun emas Kemerdekaan Republik Indonesia. Pesawat N250 ini telah menjalani terbang mencapai ke Paris Airshow, dan memiliki akumulasi jam terbang 800 jam, sebelum program pengembangan pesawat N250 dihentikan oleh Letter of Intent IMF pada masa krisis ekonomi Asia tahun 1997.

1996 Jusman mendapatkan assignment untuk membuat program simulasi komputer dengan model numerik "matriks koeffisien pengaruh" yang sering digunakan dalam perhitungan aerodinamika dan aeroelastik untuk diterapkan dalam menata interaksi dan inter relasi dari pengaruh fluktuasi suku bunga, inflasi dan pelbagai parameter ekonomi bedanya terhadap pertumbuhan ekonomi. Suatu model pendekatan yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie yang kemudian dikenal dengan kata "teori zig zag" suku bunga, oleh beliau. 1997 Jusman penah mendapat tugas menjadi salah satu bagian tim advanced penjajagan kemampuan teknologi pesawat tempur MIG29 dan Sukhoi 27 Russia.

Ia juga mendapat tugas untuk memimpin tim perancangan mobil Maleo di Australia dan penjajagan probabilitas pengembangan fasilitas perakitan kesudahan N250 di Mobile Alabama. 17 Agustus 1995, Jusman Syafii Djamal dianugerahi Bintang Jasa Nararya oleh Presiden Soeharto. Setelah 13 tahun menjadi insinyur dengan spesialisasi aerodinamika dan perancangan pesawat terbang, tahun 1996 1998 ia diangkat menjadi Kepala Divisi Aircraft Technology.

1996 1998 beliau dipercaya menjadi Direktur Sistem Senjata Sistem Hankam & Helikopter (HDS3). Kemudian dimohon oleh Ir. Hari Laksono, Direktur Utama IPTN untuk menjadi Direktur Sumber Daya Manusia selama setahun lima bulan. Bersamaan dengan pemberian tugas oleh Meneg BUMN (Tanri Abeng) untuk menjadi Ketua Tim Implementasi Restrukturisasi PT IPTN. September 2000, Jusman diangkat oleh Presiden Abdurachman Wachid menjadi Direktur Utama Dirgantara Indonesia mencapai 2002 dan pensiun dini pada tahun 2003.

Tahun 2005 menjadi Chairman Matsushita Gobel Foundation, Yayasan nirlaba didirikan Konosuke Matshushita founding father Panasonic dan Thayeb Mohamad Gobel, founding father National Gobel. Januari 2007 diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi Bagian Tim Nasional Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi (TimNas EKKT) yang dipandu oleh Marsekal (P) Chappy Hakim. Mei 2007 hingga Oktober 2009 diberi amanah oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu Pertama.

Januari 2011 melalui RUPS PT Telkom Indonesia Tbk, menjadi Komisaris Utama. 20 Mei 2011 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diangkat menjadi Bagian Komite Inovasi Nasional yang dipandu oleh Prof. Dr. Ir. Muhammad Zuhal, M.Sc.EE. 12 Desember 2014 mendapat kepercayaan sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia.

Maret 2016 Jusman Syafii Djamal dianugerahi gelar Profesor dari Zhejiang University of Science and Technology China. Penganugerahan dilakukan setelah Jusman memberikan kuliah umum soal perbandingan pengalaman Indonesia dan China selama 25 tahun membangun teknologinya September 2018 resmi diangkat menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A. untuk mengisi jabatan di kursi komisaris utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Said Aqil saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Perihal penunjukan Said Aqil menjadi Komisaris Utama PT KAI disampaikan oleh Riza Primadi. Riza Primadi juga ditunjuk Menteri Erick menjadi Komisaris Independen PT KAI.

Riza Primadi selama ini dikenal sebagai jurnalis senior dan mantan Pemimpin Redaksi di Trans TV.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *